Senin, 22 Oktober 2012

HUBUNGAN BANJIR DENGAN EKONOMI AKUNTANSI


 

Banjir mengakibatkan dampak dampak yang sangat buruk bagi semua masyarakat, terutama dalam bidang keuangan. Berikut adalah beberapa dampaknya:

Ø  Banjir dapat mengganggu atau bahkan merusak aktifitas produksi

 terganggu karena banjir merendam sawah sehingga panen/ produksi padi terganggu, karena transportasi terputus bahan makanan yang diangkut oleh truk dapat membusuk atau mungkin membutuhkanbiaya tambahan karena harus mencari jalan alternatif walaupun lebih jauh, Produksi pabrik dihentikan sementara karena mesin produksi terendam air atau listrik dipadamkan sehingga mesin produksi tidak dapat dijalankan, dan masih banyak lagi sebab kerugian tidak berasal hanya dari rusaknya mesin tetapi juga bisa dari sisi terhambatnya / terganggunya produktifitas.

Ø  Banjir merusak dan bahkan menghilangkan peralatan, perlengkapan, harta benda lainnya atau bahkan jiwa manusia

Kerugian yang disebabkan banjir diantaranya adalah kerusakan benda, alat elektronik, mesin, surat-surat berharga (sertifikat, ijazah, dll), perlengkapan rumah tangga, rumah, gedung, dan yang paling berharga: jiwa manusia. Akibat dari kerusakan – kerusakan tersebut masyarakat harus mengeluarkan biaya untuk memperbaiki atau merenovasi seluruh kerusakan yang diakibatkan oleh banjir tersebut.

Ø  Banjir dapat merusak sarana dan prasarana

Banjir dapat menghancurkan rumah, gedung, jembatan, jalan dan masih banyak lagi. Sehingga bisa menambah anggaran biaya masyarakat dan pemerintah.

Ø   Banjir memutuskan jalur transportasi

Dampak paling umum dari banjir adalah memutuskan jalur transportasi darat. Akibat genangan air pada jalan yang cukup tinggi, motor, mobil atau bahkan truk puso / container tidak bisa melewati jalan tersebut. Selain motor dan mobil, lalu lintas kereta api pun dapat terganggu, walaupun tidak terlalu tinggipun dampak bagi para karyawan atau pekerja yang membawa kendaraan pribadi harus mengeluarkan biaya untuk persediaan bensin yang cukup dan untuk perbaikan kendaraan jika mengalami mogok atau kerusakan lainnya akibat banjir tersebut.

BENCANA BANJIR


            Banjir adalah suatu fenomena alam yang sudah biasa terjadi, tidak heran jika masyarakat merasa jenuh karena hal ini, terutama masyarakat yang berada di daerah dekat sungai. Bencana banjir umumnya terjadi di suatu kawasan yang dekat dengan sungai.

Bencana banjir sering ditemui di kota Jakarta, banjir tersebut bukan hanya disebabkan oleh alam tetapi ada juga banyak yang disebabkan oleh ulah masyarakat.

Penyebab Banjir :
• Curah hujan dalam jangka waktu panjang.
• Erosi tanah menyisakan batuan, hingga tidak ada resapan air.
• Buruknya penanganan sampah, hingga sumber saluran-saluran air tersumbat.
• Pembangunan tempat permukiman dimana tanah kosong diubah menjadi
• Jalan/tempat parkir, hingga daya serap air hujan tidak ada.
• Bendungan dan saluran air rusak.
• Keadaan tanah tertutup semen, paving atau aspal, hingga tidak menyerap air.
• Pembabatan hutan secara liar (Illegal logging).
• Di daerah bebatuan daya serap air sangat kurang, mengakibatkan banjir
• kiriman atau banjir bandang.

Dampak dan Kerugian Akibat Banjir
Banjir yang melanda Jakarta biasanya berdampak pada seluruh di kawasan yang tergenang banjir akan lumpuh. Jaringan telepon dan internet terganggu. Listrik di sejumlah kawasan yang terendam juga padam. Sehingga menyebabkan lampu lalu lintas padam dan kemacetan terjadi di banyak lokasi, termasuk di Jalan Tol Dalam Kota. Genangan-genangan air di jalan hingga semeter lebih juga menyebabkan sejumlah akses dari daerah sekitar pun terganggu. Banjir juga membuat sebagian jalur kereta api lumpuh.

Jakarta sering terjadi banjir disebabkan letak Geografis Ibukota Jakarta yang lebih rendah yang dapat menyebabkan banjir. Pembangunan yang terlalu padat serta banyaknya kerusakan lingkungan dengan banyaknya sampah yang dibuang sembarangan dan tidak adanya pohon-pohon yang dapat meresap air maka Ibukota Jakarta sering terjadi banjir. Usaha pemerintah untuk mencegah banjir. Seperti normalisasi sungai, pembangunan situ/waduk, pembangunan polder, penghijauan di puncak. Usaha pemerintah tidak akan efektif tanpa kerjasama dari masyarakat. Masyarakat diharapkan tidak membuang sampah sembarangan dan selalu membuang sampah pada tempatnya dan tidak menebang pohon secara liar. Dalam Upaya mencegah ancaman banjir, warga masyarakat harus sudah mulai membuat sumur-sumur resapan, secara swadaya maupun dengan bantuan pemerintah. Pemerinta harus memindahkan warga yang tinggal di daerah dekat pinggiran sungai ke tempat yang lebih aman dari ancaman banjir. Pemerintah agar tidak berhenti memberikan peringatan keras kepada seluruh masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak menebang hutan secara liar. agar kestabilan alam dan lingkungan dapat terjaga.