Ilmu Alamiah Dasar dalam kehidupan sehari – hari
Dalam
kehidupan sehari – hari matahari adalah sumber energi yang sangat penting bagi
kehidupan manusia. Sebagian besar manusia hanya mengetahui manfaat atau
kegunaan dari sumber energi matahari saja, namun tidak banyak yang tahu
bagaimana proses pembentukan matahari.
Bagaimana proses pembentukan matahari
Matahari adalah bola raksasa yang
terbentuk dari gas hidrogen dan helium. Matahari termasuk bintang
berwarna putih yang berperan sebagai pusat tata surya.
Seluruh komponen tata surya termasuk 8 planet dan
satelit masing-masing, planet-planet kerdil, asteroid,
komet,
dan debu angkasa berputar mengelilingi Matahari. Di samping sebagai pusat
peredaran, Matahari juga merupakan sumber energi untuk
kehidupan yang berkelanjutan. Panas Matahari menghangatkan bumi dan membentuk iklim, sedangkan cahayanya
menerangi Bumi
serta dipakai oleh tumbuhan untuk proses fotosintesis.
Tanpa Matahari, tidak akan ada kehidupan di Bumi karena banyak reaksi kimia yang tidak dapat
berlangsung.
Nicolaus Copernicus adalah orang pertama yang
mengemukakan teori bahwa Matahari adalah pusat peredaran tata surya pada abad
16. Teori ini kemudian dibuktikan oleh Galileo
Galilei dan pengamat angkasa lainnya. Teori yang kemudian dikenal
dengan nama heliosentrisme ini mematahkan teori geosentrisme
(bumi sebagai pusat tata surya) yang dikemukakan oleh Ptolemeus
dan telah bertahan sejak abad ke dua sebelum masehi. Konsep fusi nuklir
yang dikemukakan oleh Subrahmanyan Chandrasekhar dan Hans Bethe
pada tahun 1930
akhirnya dapat menjelaskan apa itu Matahari secara tepat.
Karakteristik umum Matahari
Matahari berbentuk bola yang berpijar dengan senyawa penyusun utama berupa
gas hidrogen (74%) dan helium (25%) terionisasi. Senyawa penyusun lainnya
terdiri dari besi, nikel, silikon, sulfur, magnesium, karbon, neon, kalsium, dan kromium. Cahaya
Matahari berasal dari hasil reaksi fusi hidrogen menjadi helium.]
Berdasarkan penghitungan menggunakan Hukum Newton dengan
melibatkan nilai kecepatan orbit Bumi, jarak Matahari, dan gaya gravitasi, diperoleh
massa Matahari sebesar 1,989x1030 kilogram. Angka
tersebut sama dengan 333.000 kali massa Bumi. Sementara itu, diameter Matahari
adalah 1.392.000 kilometer atau 865.000 mil, sama dengan 109 kali diameter
Bumi. Sebagai perbandingan, sebanyak 1,3 juta planet seukuran Bumi dapat masuk
ke dalam Matahari. Oleh karena itu, Matahari menjadi obyek terbesar di tata
surya dengan massa mencapai 99,85% dari total massa tata surya.
Matahari merupakan bintang yang
paling dekat dengan Bumi, yaitu berjarak rata-rata 149.600.000 kilometer (92,96 juta
mil). Jarak Matahari ke Bumi ini dikenal sebagai satuan astronomi dan biasa
dibulatkan (untuk penyederhanaan hitungan) menjadi 150 juta km.
Berdasarkan penghitungan dengan metode analisis radioaktif, diketahui
bahwa batuan bulan, meteorit dan batuan
Bumi tertua yang pernah ditemukan berusia sekitar 4,6 miliar tahun. Sementara
itu, sampel batuan Matahari belum pernah didapatkan sehingga penghitungan
dilakukan secara matematika menggunakan
model interior Matahari. Berdasarkan hasil penghitungan matematika adalah
Matahari diperkirakan berusia 5 ± 1,5 miliar tahun. Namun, oleh karena tata
surya diketahui terbentuk sebagai satu kesatuan dalam waktu yang berdekatan
maka kini secara umum Matahari dianggap berusia 4,6 miliar tahun. Matahari
tergolong bintang tipe G V, dengan ciri memiliki suhu permukaan sekitar 6.000 K
dan umumnya bertahan selama 10 miliar tahun. Matahari diperkirakan berusia
sekitar 7 miliar tahun lagi, sebelum hidrogen di intinya habis. Bila hal
tersebut terjadi, Matahari akan berekspansi menjadi bintang raksasa berwarna
merah yang dingin dan 'memakan' planet-planet kecil di sekitarnya (mungkin
termasuk Bumi) sebelum akhirnya kembali menjadi bintang kerdil berwarna putih
kembali.
Gaya gravitasi di Matahari sebanding dengan 28 kali gravitasi di Bumi.
Secara teori hal tersebut berarti bila seseorang memiliki berat 100 kg di Bumi
maka bila berjalan di permukaan Matahari beratnya akan terasa seperti 2.800 kg.
Gravitasi Matahari memungkinkannya menarik semua komponen-komponen penyusunnya
membentuk suatu bentuk bola sempurna. Gravitasi Matahari jugalah yang menahan
planet-planet yang mengelilinginya tetap berada pada orbit masing-masing.
Pengaruh dari gravitasi Matahari masih dapat terasa hingga jarak 2 tahun cahaya.
Radiasi Matahari,
lebih dikenal sebagai cahaya Matahari, adalah campuran gelombang
elektromagnetik yang terdiri dari gelombang inframerah, cahaya tampak, sinar ultraviolet. Semua
gelombang elektromagnetik ini bergerak dengan kecepatan sekitar 3,0 x 108
m/s. Oleh karena itu radiasi atau cahaya memerlukan waktu 8 menit untuk sampai
ke Bumi. Matahari juga menghasilkan sinar gamma, namun
frekuensinya semakin kecil seiring dengan jaraknya meninggalkan inti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar