Selasa, 31 Maret 2015

TEORI RASIO KEUANGAN



TEORI RASIO KEUANGAN

PENTINGNYA ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan berisi informasi penting untuk :
-          Masyarakat
-          Pemerintah
-          Pemasok
-          Kreditur
-          Pemilik perusahaan / pemegang saham
-          Manajemen perusahaan
-          Investor
-          Pelanggan
-          Karyawan
yang diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi perusahaan.
            Analisa laporan keuangan bersifat relatif karena didasarkan pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif.
            Analisa Rasio adalah suatu metode perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status suatu perusahaan.

RASIO KEUANGAN
Rasio keuangan yang biasa digunakan terdiri dari 6 kategori yaitu :
a.       Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio).
b.      Rasio Aktivitas (Activity Ratio).
c.       Rasio Utang (Laverage Ratio).
d.      Rasio Kemampuan Menghasilkan Laba (Profitability Ratio).
Rasio likuiditas, rasio aktivitas dan rasio utang (leverage ratio) terutama untuk mengukur risiko dan memberikan informasi penting untuk operasi jangka pendek, sedangkan rasio kemampuan menghasilkan laba adalah untuk mengukur hasil (return) dan memberikan informasi untuk jangka waktu panjang.
e.       Rasio pertumbuhan (Growth Ratio).
1.      Penjualan.
2.      Laba Bersih Setelah Pajak.
3.      Laba per lembar saham.
4.      Deviden per lembar saham.
5.      Harga pasar per lembar saham.
f.       Rasio Penilaian.
Price Earning Ratio = Harga Pasar Saham / Laba per lembar saham.

1.      Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio).
Ada 6 ukuran dasar untuk liquiditas yaitu:
a)      Rasio Modal Kerja Bersih (Net Working Capital Ratio) merupakan hasil pengukuran Total Aktiva Lancar dikurangi dengan Total Utang Lancar.
Rumusnya adalah:
Rasio Modal Kerja = Total Aktiva Lancar – Total Utang Lancar.
b)      Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Total Aktiva.
Rumusnya adalah:
Rasio Modal Kerja Bersih terhadap Total Aktiva = Modal Kerja Bersih / Total Aktiva.
c)      Rasio Aktiva Lancar (Current Assets Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Aktiva Lancar = Total Aktiva Lancar / Total Hutang Lancar.
d)     Rasio Cepat (Quick Ratio atau Acid Test Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Cepat = Total Aktiva Lancar – Persediaan / Total Hutang Lancar.
e)      Rasio Tunai (Cash Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Tunai = Kas dan Bank + Efek yang Bisa Diperjualbelikan / Total Hutang Lancar.
f)       Pengukuran Interval (Internal Measure).
Rumusnya adalah:
Pengukuran Interval = Total Aktiva Lancar / Rata-Rata Biaya Operasional Per Hari.

2.      Rasio Aktivitas (Activity Ratio).
Ada 6 ukuran dasar untuk mengukur perkembangan aktivitas perusahaan yaitu:
a)    Rasio Kecepatan Peredaran Persediaan (Inventory Turn Over Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Kecepatan Peredaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Persediaan.
b)   Rata Rata Umur Persediaan (Average Age of Inventory).
Rumusnya adalah:
Rata Rata Umur Persediaan = Jumlah Hari dalam Setahun / Kecepatan Peredaran Persediaan.
c)    Rasio Kecepatan Peredaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Kecepatan Peredaran Aktiva Tetap = Total Penjualan / Aktiva Tetap Bersih.
d)   Rasio Kecepatan Peredaran Total Aktiva (Average Payment Period).
Rumusnya adalah:
Rasio Kecepatan Peredaran Total Aktiva = Total Penjualan / Total Aktiva
e)    Rata Rata Periode Pengumpulan Piutang (Average Collection Period).
Rumusnya adalah:
Rata Rata Periode Pengumpulan Piutang = Piutang Dagang / Rata-Rata Penjualan Per Hari.
f)    Rata Rata Periode Pembayaran Pembelian (Average Payment Period).
Rumusnya adalah:
Rata Rata Periode Pembayaran Pembelian = Utang Dagang / Rata-Rata Pembelian Per Hari

3.      Rasio Utang (Leverage Ratio).
Ada 2 bentuk pengukuran Utang yaitu:
a)      Tingkat Kewajiban Utang (Degree of Indebtedness).
b)      Kemampuan Untuk Membayar Utang (Ability to service debts).

4.      Rasio Kemampuan Menghasilkan Laba (Profitability Ratio).
Ada 5 ukuran ratio yang digunakan untuk mengukur kemampuan menghasilkan laba, yaitu:
a)       Rasio Laba Kotor (Gross Profit Margin Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Laba Kotor = Total Penjualan – HPP / Total Penjalan x 100%
b)       Rasio Laba Operasi (Oprating Profit Margin Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Laba Operasi = Laba Operasi (laba sebelum bunga dan pajak) / Total Penjualan x 100%
c)       Rasio Biaya Operasi (Operating Cost Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Biaya Operasi = (HPP + Biaya Administrasi, umum, Penjualan + Penyusutan) / Total Penjualan x 100%
d)      Rasio Laba Bersih (Net Profit Margin Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Laba Bersih = Laba Bersih Sesudah Pajak / Total Penjualan x 100%
e)       Rasio Laba Bersih Terhadap Modal (Return On Equity = ROI).

Nama : Lena Rosmariani T
NPM : 44212170
Kelas : 3DA02

Sumber :
Prof. Dr. Dermawan Sjahrial, M. M, Pengantar Manajemen Keuangan, Jakarta,
Mitra Wacana Media, Edisi 3, 2009.