TEORI RASIO KEUANGAN
PENTINGNYA ANALISA LAPORAN KEUANGAN
Laporan
keuangan berisi informasi penting untuk :
-
Masyarakat
-
Pemerintah
-
Pemasok
-
Kreditur
-
Pemilik perusahaan / pemegang saham
-
Manajemen perusahaan
-
Investor
-
Pelanggan
-
Karyawan
yang
diperlukan secara tetap untuk mengukur kondisi dan efisiensi operasi
perusahaan.
Analisa laporan keuangan bersifat
relatif karena didasarkan pengetahuan dan menggunakan rasio atau nilai relatif.
Analisa Rasio adalah suatu metode
perhitungan dan interpretasi rasio keuangan untuk menilai kinerja dan status
suatu perusahaan.
RASIO KEUANGAN
Rasio
keuangan yang biasa digunakan terdiri dari 6 kategori yaitu :
a. Rasio
Likuiditas (Liquidity Ratio).
b. Rasio
Aktivitas (Activity Ratio).
c. Rasio
Utang (Laverage Ratio).
d. Rasio
Kemampuan Menghasilkan Laba (Profitability
Ratio).
Rasio
likuiditas, rasio aktivitas dan rasio utang (leverage
ratio) terutama untuk mengukur risiko dan memberikan informasi penting
untuk operasi jangka pendek, sedangkan rasio kemampuan menghasilkan laba adalah
untuk mengukur hasil (return) dan
memberikan informasi untuk jangka waktu panjang.
e. Rasio
pertumbuhan (Growth Ratio).
1. Penjualan.
2. Laba
Bersih Setelah Pajak.
3. Laba
per lembar saham.
4. Deviden
per lembar saham.
5. Harga
pasar per lembar saham.
f. Rasio
Penilaian.
Price
Earning Ratio = Harga
Pasar Saham / Laba per lembar saham.
1.
Rasio
Likuiditas (Liquidity Ratio).
Ada
6 ukuran dasar untuk liquiditas
yaitu:
a) Rasio
Modal Kerja Bersih (Net
Working Capital Ratio) merupakan hasil pengukuran Total Aktiva Lancar
dikurangi dengan Total Utang Lancar.
Rumusnya adalah:
Rasio Modal Kerja =
Total Aktiva Lancar – Total Utang Lancar.
b) Rasio
Modal Kerja Bersih terhadap Total Aktiva.
Rumusnya adalah:
Rasio Modal Kerja
Bersih terhadap Total Aktiva = Modal Kerja Bersih / Total Aktiva.
c) Rasio
Aktiva Lancar (Current
Assets Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Aktiva Lancar =
Total Aktiva Lancar / Total Hutang Lancar.
d) Rasio
Cepat (Quick Ratio
atau Acid Test Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Cepat = Total
Aktiva Lancar – Persediaan / Total Hutang Lancar.
e) Rasio
Tunai (Cash Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Tunai = Kas dan
Bank + Efek yang Bisa Diperjualbelikan / Total Hutang Lancar.
f) Pengukuran
Interval (Internal
Measure).
Rumusnya adalah:
Pengukuran Interval =
Total Aktiva Lancar / Rata-Rata Biaya Operasional Per Hari.
2.
Rasio
Aktivitas (Activity Ratio).
Ada
6 ukuran dasar untuk mengukur
perkembangan aktivitas perusahaan yaitu:
a) Rasio
Kecepatan Peredaran Persediaan (Inventory Turn Over Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Kecepatan
Peredaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan / Persediaan.
b) Rata
Rata Umur Persediaan (Average
Age of Inventory).
Rumusnya adalah:
Rata Rata Umur
Persediaan = Jumlah Hari dalam Setahun / Kecepatan Peredaran Persediaan.
c) Rasio
Kecepatan Peredaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turn Over Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Kecepatan
Peredaran Aktiva Tetap = Total Penjualan / Aktiva Tetap Bersih.
d) Rasio
Kecepatan Peredaran Total Aktiva (Average Payment Period).
Rumusnya adalah:
Rasio Kecepatan
Peredaran Total Aktiva = Total Penjualan / Total Aktiva
e) Rata
Rata Periode Pengumpulan Piutang (Average Collection Period).
Rumusnya adalah:
Rata Rata Periode
Pengumpulan Piutang = Piutang Dagang / Rata-Rata Penjualan Per Hari.
f) Rata
Rata Periode Pembayaran Pembelian (Average
Payment Period).
Rumusnya adalah:
Rata Rata Periode
Pembayaran Pembelian = Utang Dagang / Rata-Rata Pembelian Per
Hari
3.
Rasio
Utang (Leverage Ratio).
Ada 2 bentuk pengukuran Utang yaitu:
a) Tingkat
Kewajiban Utang (Degree of Indebtedness).
b) Kemampuan
Untuk Membayar Utang (Ability to service debts).
4.
Rasio
Kemampuan Menghasilkan Laba (Profitability
Ratio).
Ada
5 ukuran ratio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan menghasilkan laba, yaitu:
a) Rasio
Laba Kotor (Gross Profit
Margin Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Laba Kotor =
Total Penjualan – HPP / Total Penjalan x 100%
b) Rasio
Laba Operasi (Oprating
Profit Margin Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Laba Operasi =
Laba Operasi (laba sebelum bunga dan pajak) / Total Penjualan x 100%
c) Rasio
Biaya Operasi (Operating
Cost Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Biaya Operasi = (HPP + Biaya Administrasi, umum,
Penjualan + Penyusutan) / Total Penjualan x 100%
d) Rasio
Laba Bersih (Net
Profit Margin Ratio).
Rumusnya adalah:
Rasio Laba Bersih =
Laba Bersih Sesudah Pajak / Total Penjualan x 100%
e) Rasio
Laba Bersih Terhadap Modal (Return
On Equity = ROI).
Nama : Lena Rosmariani T
NPM : 44212170
Kelas : 3DA02
Sumber
:
Prof. Dr.
Dermawan Sjahrial, M. M, Pengantar
Manajemen Keuangan, Jakarta,
Mitra
Wacana Media, Edisi 3, 2009.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar